Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

Latihan Kemandirian Anak dan Konsistensi Ibu

Tantangan 10 hari melatih kemandirian anak dalam kelas Bunda Sayang, Insitut Ibu Profesional sudah selesai. Dan saya ternyata belum bisa konsisten selama 10 hari berturut-turut mendokemntasikan dan melaporkannya. Saya sibuk. Wah, itu alasan klasik sekali ya.

Melatih Kemandirian Anak : Merapikan Mainan Sendiri Hari Kesebelas

Hari ini sudah memasuki hari kesebelas tantangan melatih kemandirian anak ini. Saya masih pada skill merapikan mainan sendiri. Karena saya merasa Aisyah hingga sejauh ini belum sepenuhnya mapan dengan skill itu. Selama tantangan ini saya jalankan saya merasa, Aisyah belum banyak membereskan mainan dengan sendiri. Dia lebih banyak membereskan mainan dengan bantuan saya. Saya ingat, dia pernah sekali membereskan mainan sendiri hanya dengan saya minta saja, yaitu sewaktu kami hadir kajian di masjid Al-Ikhlas pekan lalu. Selebihnya, saya harus banyak memotivasinya untuk mau membereskan mainan dengan bermain peran menjadi semut dan gula. Oleh sebab itu, alhamdulillah, saya merasa bersyukur jika dia mau terlibat membereskan mainan meski hanya tiga atau empat buah sajan semoga nanti lebih baik lagi ya. Dan semoga mamaknya Aisyah dan Aisyah diberikan kekuatan serta kesabaran untuk melatih Aisyah menjadi anak yang lebih mandiri. Salam, Desy Jayanti

Melatih Kemandirian Anak, Merapikan Maianan Sendiri

Aisyah masih dalam masa penyembuhan. Tapi alhamdulillah, dia masih mau main dan makan walau tak sebanyak biasanya. Saya ingin agar Aisyah bisa fokus memainkan suatu mainan dulu baru kemudian beranjak ke mainan lain setelah membereskan mainan yang sebelumnya dia mainkan. Saya terus sampaikan kepada Aisyah tentang hal itu. Namun Aisyah mungkin masih belum terbiasa ya. Jadinya waktu untuk merapikan mainan kembali adalah setelah saya rasa dia sudah bosan dengan mainannya. Saya akan mengajaknya untuk memasukan mainannya kembali. Awalnya, saya hanya mengajaknya saja sambil mengumpulkan beberapa mainan. Namun dia belum begitu tergerak untuk ikut serta bersama dengan saya. Saya kemudian berpura-pura menjadi semut yang memakan gula-gula berbentuk mainannya itu lagi. Nah, saat melihat saya melakukan hal itu.  Aisyah bilang,"Hap hap hap." Dalam hati saya membatin, bearti Aisyah sudah mulai tertarik. Saya juga ikutan berhap-hap ria. Dia juga semakin semangat untuk mengumpulkan m

Melatih Kemandirian Anak : Merapikan Mainan Sendiri Hari Keenam

Saya bersyukur bisa ikut berpartisipasi dalam tantangan Melatih Kemandirian Anak yang dilaksanakan dalam kelas Bunda Sayang. Kenapa? Karena dengan mengikuti tantangan ini, saya merasa memiliki suatu target yang lebih spesifik dalam mendidik anak. Biasanya, saya hanya menargetkan suatu targer yang sifatnya lebih kepada jangka menengah dan panjang, misal anak saya bisa ini dan itu pada usia sekian. Namun sekarang targetnya lebih spesifik dengan rentang waktu yang lebih singkat, yaitu selama sepekan.  Jadi, dalam sepekan saya akan fokus untuk melatih satu skill kemandirian anak saya. Nah, kali ini saya masih melatih agar anak saya mau membereskan mainannya sendiri. Biasanya sebelum ada tantangan ini, saya akan membiarkan anak saya untuk beristirahat dengan mainan yang masih berantakan. Namun sekarang, setelah menjalani tantangan ini, saya akan mengajaknya untuk membereskan mainan bersama. Saya kembali akan berpura-pura menjadi semut yang memakan mainan-maianan yang berserakan yang

Melatih Kemandirian Anak : Merapikan Mainan Sendiri Hari Kelima

Alhamdulillah, hari ini   udah hari kelima menajalani tantangan 10 hari melatih kemandirian anak di kelas Bunda Sayang. Kemarin saya sempat upload foto tantangan game bunda saying ini di media instagram karena saya gagal upload di blog padahal saya sudah nulis coba tapi memang tidak terlalu panjang. Sepertinya karena kuota internet deh. Alhamdulillah saya masih bisa upload di instagram. Dan, karena saya masih awam mencari dimanakah mendapatkan link instagram akhirnya saya laporan jam 23.00 lebih tiga menit kalau tidak salah. Dan itu terecordnya saya laporan pada tanggal setelahnya. Yah… agak kecewa sih. Tapi tak apalah, tak dapat badge apa pun. Karena saya kan ikut tantangan ini bukan untuk mendapatkan apa-apa selain agar anak saya bisa lebih mandiri. Jujur, dengan ikut serta dalam tantangan ini saya merasa lebih memiliki target dalam mendidik anak saya secara umum dan secara khusus dalam hal kemandirian. Saya memang pernah mencanangkan dalam alam bawah sadar saya bahwa pada