Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

Membersamai Anak Memasuki Masa Pubertas #7

 Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) tahun 2003, menyebutkan pembagian tiga fase remaja dengan berbagai masalahnya, yaitu: 1. Masa Remaja Awal (10–12 tahun)  Ciri : percepatan pertumbuhan fisik. Perempuan biasanya lebih tinggi daripada teman laki2 sebayanya, perubahan fisik yg luar biasa cepat dan kemandirian 2. Masa RemajaTengah (13–15 tahun) Periode ini, pubertas hamper tuntas, perhatian terfokus pd identitas pribadi dan aliansi dgn teman sebayanya; isuotonomi (pengaruh teman sebaya sangat kuat) 3. Masa Remaja Akhir (16–19 tahun)  Sementara dalam teori Parenting Nabawiyah, periode perkembangan manusia dalam Islam itu hanya ada dua yaitu belum aqil baligh dan setelah aqil baligh. Penting bagi orang tua untuk mendampingi anak-anaknya memasuki data pubertas ini. Berkembangnya teknologi informasi saat ini membuat anak-anak lebih cepat mengalami pubertas daripada usia yang terjadi dulu. Persiapan yang perlu dilakukan antara lain: Sebelum memasuki usia pubertas konseku

Menumbuhkan Fitrah Seksualitas untuk Mencegah Terjadinya Kekerasan Seksual #4

Melihat datanya serem gak sih? Tapi mungkin fenomena ini seperti gunung es. Tampak sedikit di permukaan namun besar di dasarnya. Sekali lagi, mari kita berdoa dan berusaha agar anak-anak keturunan kita dijaga oleh Allah dalam kebaikan dan mereka mencintai kebaikan serta Allah hindarkan dari segala macam keburukan. Kelompok empat masih membahas tentang kekerasaan seksual pada anak. Pornografi menjadi penyebab utama fenomena ini. Banyaknya konten-konten porno sekarang membuat kita mesti meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya mungkin kita sudah membentengi anak kita di rumah, dengan menutup segala akses ke sana. Tapi kita tak bisa memastikan ke depannya dia bergaul dengan siapa dan apa yang dilihat oleh teman-temannya. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mendidik anak kita menjadi polisi bagi dirinya dan lingkungannya. Ketika ada suatu keburukan yang terlihat olehnya di luar rumah, ia lantang bersuara dan mengingatkan teman-temannya untuk kembali dalam kebaikan. Begitu pula ddengan

Menumbuhkan Fitrah Seksualitas untuk Membentengi Anak dari Kekerasan Seksual #3

Kemarin kelompok tiga sudah membagikan bahan diskusinya tentang fitrah seksualitas. Kali ini membahas tentang pelecehan seksual. Dan menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak sejak ini bisa menjadi benteng baginya untuk menangkal pelecehan seksual. Semoga Allah senantiasa menjaga anak-anak kita semuanya ya dalam kebaikan dan terhindar dari segala macam kejahatan. Aaamiin. Berikut data kekerasan seksual pada anak dari tahun 2016-2018: Penyebab terjadinya kekerasan seksual pada anak:  Cegah kekerasan seksual pada anak dengan cara berikut: Hal yang perlu dilakukan bila hal itu terjadi: Ancaman bagi para pelaku: Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dan keluarga kita serta tetangga-tetangga kita dari segala jenis kejahatan ya. Selain itu, kemarin ada juga dishare lagu sentuhan boleh dan sentuhan tidak boleh, hanya saja maaf saya belum bisa share di sini. Tapi initinya bagian-bagian tubuh yang boleh disentuh oleh orang lain adalah hanya kepala, tangan dan kaki

Menutup Aurat adalah Perisai Menjaga Fitrah Seksualitas #2

Masih berbicara tentang fitrah seksualitas. Kali ini kelompok dua mengangkat tema tentang menutup aurat yang menjadi perisai dalam menjaga fitrah seksualitas ini. Ngomong-ngomong dari hari pertama kita kenalan dengan fitrah seksualitas dan hari ini, saya belum membahas tentang apa itu fitrah seksualitas ya. Nah, fitrah seksualitas ini adalah cara seseorang bertindak dan berpikir sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki atau perempuan sejati. Prinsip pendidikan fitrah seksualitas berbeda dengan pendidikan seks. Pendidikan fitrah ini dimulai sejak seorang anak berusia 0 bulan, seperti dalam bagan di bawah ini. Nah, mengapa aurat dapat menjadi perisai pertahanan untuk menjaga fitrah ini. Karena aurat menjadi batasan bagian tubuh mana yang harus kita tutupi hingga tidak menimbulkan kekecewaan atau perasaan malu. Adapun batasan aurat laki-laki adalah dari pusar hingga ke lutut. Sedangkan perempuan seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Menurut Ustadz Budi Ashari dalam Kajian

Kenalan dengan Fitrah Seksualitas #1

Apa itu fitrah seksualitas? Seberapa penting fitrah ini kita perkenalkan dengan anak-anak kita? Bagaimana cara mempersiapkan anak untuk memasuki fase aqil baligh dengan potensi fitrah seksual ini?  Ya, tiga pertanyaan itu menjadi pembahasan selama 10 hari ke depan dalam kelas Bunda Sayang, IIP yang kami ikuti. Pada diskusi kemarin, kelompok pertama membahas tentang fitrah seksual secara umum dan secara khusus menyikapi maraknya game yang berisikian konten-konten pornografi. Oke, pertama bagaimana tahapan perkembangan fitrah seksual ini dalam pada perkembangan anak: Nah, setelah mengetahui tahapan perkembangan fitrah seksual ini, kita bisa mengedukasi anak-anak usia prasekolah untuk menjaga keselamatan dirinya sendiri, dengan cara:  Adapun terhadap game yang mengandung unsur pornografi yang kemungkinan dimainkan anak, orang tua bisa menguatkan kembali fondasi keimanan anak, mendoakan anak agar senantiasa terhindar dari hal-hal yang kurang baik, atau lebih j