Langsung ke konten utama

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

Mengamati Gaya Belajar Anak

Menurut Alvin Toffler masyarakat buta huruf di abad ke-20 bukanlah yang tidak bisa membaca dan menulis namun orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali belajar. Untuk itu, penting bagi kita untuk menumbuhkan keinginan dan ketertarikan belajar bagi kita dan anak-anak. 

Karena sejatinya, tujuan belajar adalah untuk: 

a. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu anak (Intellectual Curiosity)
b. Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasinya (Creative Imagination)
c. Mengasah seni/cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu (Art of Discovery and Invention)
d. Meningkatkan akhlak mulia anak-anak (Noble Attitude)

Oleh sebab itu, kita harus melakukan pengamatan secara periodik... 
Apakah rasa ingin tahunya naik bersama kita/selama di sekolah? 
Apakah kreasi dan imajinasinya berkembang dengan bagus selama bersama kita /selama di sekolah? 
Apakah anak-anak suka menemukan hal baru, dan keluar Aha! Moment (teriakan “Aha! Aku tahu sekarang” atau ekspresi lain yang menunjukkan kebinaran matanya) selama belajar?
Apakah dengan semakin banyaknya ilmu yang anak-anak dapatkan di rumah/di sekolah semakin meningkatkan akhlak mulianya? 

 
(Materi kelas Bunda Sayang keempat) 
***
Well, done ya....
Kali ini giliran saya memaparkan hasil pengamatan saya terhadap Kak Aisyah. Tadi malam, Kak Aisyah mengajak saya bermain setrika-setrikaan. Beberapa hari ini ini dia memang sedang senang-senangnya bermain peran ini. Sesungguhnya ini adalah kelanjutan dari latihan kemandirian sih. Jadi sebelumnya saya sudah memperlihatkan video Ela-Elo yang sedang berlatih mengenal jenis-jenis pakaian sekaligus memakainya. 
 Sewaktu masih di awal-awal kami menyajikan video itu untuknya, Aisyah belum tergerak hatinya untuk berinisiatif menggunakan pakaiannya sendiri. Hingga kemudian dia suka bermain peran memakai baju dan kami pun langsung mengeksekusinya dengan pakai baju beneran. Alhamdulillah, sekarang dia sudah mulai sering memakai pakaiannya sendiri, terutama baju kaos dan baju singlet. Dia bertanya dengan gerak-gerik tangannya, itu baju apa? Saya pun menjawab ini baju kaos dalam. Baju kaos dalam disebut juga baju singlet. Lalu Aisyah pun berpura-pura menyuruh teman-temannya untuk menyebutkannya dengan keras. Dan kami pun menyebutkan baju itu dengan keras. Sebetulnya yang sedang saya dan Aisyah setrika itu adalah taplak meja dan setrikaannya pun kita gunakan lego.
Aisyah juga senang berbicara sendiri sambil menyetrika atau bermain yang lain. Kadang dia menyenandungkan sesuatu dan dari senandungannya itulah saya bisa mengetahui kira-kira aktivitas apa yang sedang dilaluinya selama saya tidak berada di sisinya. Karena sejujurnya, meski sudah lumayan lancar berbicara, Aisyah belum bisa diajak ngobrol seperti layaknya orang dewasa. Kadang saat saya bertanya ia akan diam saja. Tapi jika ia bertanya maka ia akan terus bertanya dan saya mesti menjawabnya. Pertanyaan yang paling sering ditanyakan Aisyah saat mendengar sebuah suara yang asing, menggelegar atau pun suara binatang adalah suara apa itu. Pun saat kami berjalan-jalan atau sedang menyaksikan sesuatu, dia suka bertanya apa itu. 
Biasanya matanya akan berbinar-binar ketika melihat suatu hal yang indah dan menyenangkan. Sering saya mendengarnya mengungkapkan "Wow...cantiknya." Lalu saya akan menyambungnya,"Wow...masya Allah cantiknya."

Sumber: Materi Keempat Kelas Bunda Sayang IIP
 Untuk pengamatan hari kedua, jawab ini dulu bagi pengenalan gaya belajar KaK Aisyahya:
Merah (Visual):
1. Belum kelihatan apakah ia suka hal yang bersifat detail/rapi
2. Suka buku dengan banyak ilustrasi atau video dengan banyak ilustrasi
3. Tidak suka menutup matanya saat berpikir

Biru (Audiotory):
1. Aisyah suka membaca dengan keras, kadang dia membaca gambar atau membaca buku yang sudah dibacakan
2. Dia suka berbicara sendiri terutama saat bermain
3. Iya, Aisyah akan mengemukakan idenya secara verbal, meski kadang juga dia pernah maunya jalan terus dan pas ditanya mau ke mana, dia nggak jawab-jawab padahal itu di tepi jalan raya dan mamaknya takut dengan banyaknya kendaraan yang ada. Mungkin sedang berproses untuk mengemukakan idenya secara verbal lebih baik lagi.

Ungu (Kinestetik):
1. Aisyah sering berbicara sambil menggerak-gerakkan tangannya. Mungkin ini karena terpengaruh oleh video-video yang dilihatnya juga sih. Kayak suatu hari, siswa-siswa yang mau belajar bahasa Inggris dengan suami saya sudah datang sementara kelasnya belum dimulai. Aisyah pun tampil di depan dan menyapa para siswa, dia mempresentasikan dirinya seperti Upin Ipin yang akan memperagakan robot UI. Dia ngomong di depan kelas itu, sambil lompat-lompat ala Upin Ipin.
2. Lebih mengingat pengetahuan yang dilakukan daripada yang dibaca atau sekedar didengarnya, nah ini saya belum bisa menyimpulkan. Karena menurut saya anak saya bisa ingat kesemuanya. Apakah mengingat toko mana yang pernah disinggahi untuk kemudian disinggahi kembali termasuk dalam hal ini ya? Tapi saya belum bisa membandingkannya dengan yang membaca atau mendengar saja, mana yang lebih dominannya.
3. Menyukai pelajaran yang berhubungan dengan praktik secara langsung, kalau ini iya. Saya sudah berusaha mengajarkan Aisyah tentang membaca huruf hijaiyah yang berharakat melalui buku namun ia tidak begitu antusias melihatnya. Tapi ketika kami membuat playdough yhuruf-huruf hijaiyah sendiri, ia senang sekali dan bersemangat mengerjakannya.

 Oke sekian dulu ya.
Semoga bermanfaat.
Semangat

Salam,
Desy Jayanti



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingatlah Hari ini #1