Langsung ke konten utama

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

2 Hal yang Tidak Bisa Dihindari

Oke, dulu ketika masih duduk di bangku pertama administrasi perpajakan STAN, kami mendapatkan mata kuliah Pengantar Perpajakan. Melalui mata kuliah ini pula saya mengenal istilah yang amat sering diulang oleh Bapak Dosen saya, yaitu dua hal yang tidak dapat kita hindari dalam hidup ini.

Kedua hal tersebut selalu muncul dari lisannya, baik itu di pertemuan perdana, kedua, ketiga hingga terakhir, yah setidaknya begitulah dalam ingatan saya. Di kuis dan soal ujian pun juga muncul. Dan itu tentunya sangat menolong sekali. Sudah sering diulangi, muncul lagi di ujian. Makin giranglah hati saya mengerjakannya.

Oke, jadi apakah dua hal yang tidak bisa dihindari itu?

Pertama, kematian. Semua yang bernyawa pasti. Tidak ada yang tahu memang kapan kematian itu datang namun sifatnya pasti. Tidak bisa kita hindari lagi. Kadangkala saya berpikir, bagaimana kemudian muncul beragam penelitian tentang suatu hal yang bisa membuat usia lebih panjang. Bukankah dengan demikian menyalahi aturan mengenai kematian ini?

Memang, sekilas terdengar agak menyalahi ya. Jika Anda, misal tidak merokok, Anda berarti sudah menyumbangkan atas panjangnya usia Anda. Mungkin pada awalnya dengan merokok Anda bisa saja meninggal di usia 30 tahun. Tapi bila Anda hidup sehat tanpa rokok, Anda berpeluang untuk mencapai usia 60 tahun.

Saya pikir, kematian bisa diartikan dalam dua hal. Pertama memang benar mati dalam arti tanpa nyawa atau juga mati dalam pengertian tak bisa berbuat apa - apa. Anda mati dalam berkarya, semisal dikarenakan Anda koma selama 30 tahun dalam contoh merokok sebelumnya.

Lalu hal kedua yang tidak bisa kita hindari adalah pajak. Sadar atau tidak, kita selalu bersinggungan dengan pajak. Bila Anda mengatakan Anda tidak ingin bayar pajak. Maka sudahlah, tarik kembali ucapan Anda sebab Anda tak bisa terlepas dari yang namanya pajak.

Jangan berpikir pajak itu hanya uang yang dipotong dari gaji Anda saja. Atau uang yang Anda setorkan atas rumah yang Anda tempati setiap tanggal 1 Januari. Ya, itu memang pajak. Tapi hanya salah dua di antara jenis pajak. Pada kasus gaji, Anda dikenai PPh sedangkan pada kasus rumah, Anda dikenakan PBB. Lalu bagaimana dengan pajak yang lainnya? Semisal, PPN.

Pajak ini tak akan pernah terlepas dari kehidupan kita. Semua yang kita beli, kita pakai dan kita nikmati terhutang PPN. contoh, pakaian. Anda memakai pakaian yang Anda beli dari toko swalayan. Harganya 99.000. Maka dari jumlah itu, Anda sudah dikenai pajak 10%, yaitu sebesar 9.000.


#ya, begitulah. geje mungkin ya postingan ini, hehee

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingatlah Hari ini #1