Hari ini STAN mengadakan pesta demokrasi, pemilihan para wakil mahasiswa yang akan menjadi pemimpinnya satu tahun kedepan. Bekennya pesta rakyat ini dikenal dengan sebutan Pemira. Jujur, buat saya pribadi pemira kali ini kurang terasa 'feel'-nya. Saya merasa prosesnya sangat cepat. Mulai dari pengumpulan berkas, kampanye hingga pemilihan. Lebih cepat dari tahun kemarin.
Atribut pemira yang ada pun juga tak semarak tahun kemarin. Terlebih suasana kampus yang sepi juga menyebabkan pemira tahun ini menjadi tak semeriah tahun lalu. Bapak dan Ibu DIV dan DIII khusus lagi gak di kampus, lagi libur semester.
Jadi, kampus cuma diisi sama anak-anak DIII reguler dan DI aja.
Terus, capresma dan cawapresma tahun sekarang juga unik sebab nggak ada lawannya alias calon tunggal. Saya dengar calon lain yang juga mau melaju dalam kompetisi melayani seluruh mahasiswa STAN ini terlambat mengumpulkan berkas-berkasnya. Bahkan masalah calon tunggal ini sempat ramai diperbincangkan di dunia nyata hingga maya. Mulai dari ruang kelas hingga warung-warung nasi di daerah Kalimongso dan sekitarnya. Padahal ini bukan kali pertamanya pemira STAN diwarnai dengan keberadaan calon tunggal. Sebelumnya, juga sempat calon tunggal ini ada dalam pemilihan presma dan ketua HMS. Untuk ketua HMS, saya perhatikan sejak tahun lalu hingga sekarang selalu ada dan tidak ada yang mempermasalahkannya. Oh...mungkin kandidat yang memenuhi syarat memag cuma satu saja, ya sudah jangan dipaksain agar ada kandidat lainnya, menurut saya.
Berbeda dengan tahun lalu, saya dapat suvenir di pemira tahun ini. Wah...makasih ya rekan-rekan panitia buat kerja keras kalian semua. Meski waktunya singkat banget, kinerja kalian semua tetap okeee.
Semoga STAN dapat pemimpin yang baik, amanah, merakyat dan melakukan perubahan dalam perbaikan.
Amin.
#catatan seorang mahasiswa biasa
Blog ini berisi catatan sehari-hari seorang ibu yang mencoba mencari makna dari kejadian dalam hidupnya
Aamiiin :D
BalasHapus