Langsung ke konten utama

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

Skincare Rumahan yang Ramah di Kantong, Why Not?


 
Beragam bahan alami yang ada di rumah dan bisa dimanfaatkan untuk skincare, mulai dari telur, air cucian beras, cuka apel, madu dan bubuk kayu manis

Sesungguhnya saya sudah lama ingin menulis tentang skincare ini. Tapi sayang belum sempat saja dan kemarin ada Fira dan teman-teman lainnya yang membahas perihal skincare di grup jadi deh semangat lagi untuk menuliskan tentang skincare ini. Tulisan ini saya ramu dari berbagai sumber yang cukup banyak dan sebetulnya saya kurang ingat betul dari mana dan siapa  saja yang telah memberikannya. Namun belakangan saran dan resep skincare yang akan saya tuliskan ini diingatkan kembali oleh Mommy Elizabeth Zennifer dan teman-teman lainnya, mulai dari Neyla, Icha dan Mbak Dewi.

Saya mulai tertarik dengan skincare alami ini sejak SMA. Tapi sayang belum bisa saya aplikasikan secara rutin. Jadi di awal masa SMA, saya mulai dihinggapi oleh jerawat. Jerawatnya bukan hanya satu atau dua biji tapi cukup banyak dengan frekuensi yang sering. Saya pun mencari-cari beragam cara untuk menyembuhkannya mulai dari yang alami dan produk kimiawi. 

Dulu saya suka menggunakan jeruk nipis ketika jerawat saya sedang meradang-radangnya. Jerawat meradang kemudian diberi jeruk nipis itu sungguh luar biasa rasanya. Perih. Tapi saya pikir itu bagus, makin perih makin bagus, begitu pikir saya. Namun jerawat meradang itu belum juga bisa mengempis dengan seketika. Kemudian saya juga pernah berkonsultasi dengan salah seorang tenaga kesehatan tentang jerawat saya dan saya diberikan sebuah krim untuk mengobati jerawat tersebut. Alhamdulillah, jerawatnya berkurang. Tapi saya merasa kulit saya jadi lebih tipis dan lebih sensitif jika terpapar sinar matahari dengan intensitas dan jangka waktu tertentu. Beberapa bagian wajah saya akan lebih merah seperti kepiting rebus.

Lalu ketika saya kuliah, jerawat masih bertengger di wajah saya dan saya pikir lebih parah daripada saat saya masih SMA. Ibu menyarankan agar saya ikut terapi ion untuk membersihkan peredaran darah ketika saya liburan di rumah. Akhirnya saya ikut terapi tersebut dan saya bertemu dengan ibu-ibu yang seumuran dengan ibu saya. Saya berdiskusi dengannya tentang merawat kulit dan ibunya bilang dia rutin melakukan masker dengan satu sendok madu dicampur dengan satu sendok air hangat selama dua kali dalam sepekan.

Saya pun mengikuti resep ibu itu. Sejak saat itu saya rutin melakukan hal tersebut. Saya rasa selama kuliah sejak tingkat satu hingga tingkat tiga saya selalu melakukannya minimal sebulan sekali. Dan alhamdulillah efeknya cukup signifikan bagi penyembuhan jerawat saya. Saya merasa mulai jarang dihinggapi jerawat jika pun ada tak sebanyak dulu lagi.

Lalu setelah kuliah dan kemudian bekerja, saya mulai jarang melakukan rutinitas perawatan kulit itu hingga kemudian saya menemukan teman-teman di grup ibu hamil dan menyusui membahas perihal skincare. Hal yang ada dalam otak saya terkait skincare itu pastinya mahal belum lagi kalau masih dalam tahapan mencoba-coba pastinya kadang belum bisa diterima kulit kita dengan baik. Lalu salah seorang teman saya menyebutkanlah sebuah nama public figure yaitu Mbak Elizabeth Zenifer yang sedang membagikan resep daily skincare-nya yang terbuat dari bahan-bahan alami. Saya pun mencoba meramu dan alhamdulilahnya saya membacanya setelah semua tahapan daily skincare-nya dibagikan. Itupun saya perlu menghabiskan waktu selama dua hari untuk bisa mencernanya dengan baik.

Kenapa saya mau membagikan tahapan daily skincare ala Mommy Eliz, karena yang pertama semuanya dari bahan-bahan alami, sehingga aman buat saya jika nanti saya hamil atau menyusui lagi. Saya sering lho mendengarkan curhatan teman yang menghentikan produk skincare-nya karena tidak aman bagi ibu hamil dan menyusui. Ketiga, saya punya prinsp kalau kita bisa sekali berlayar untuk mendapatkan dua pulau sekaligus ngapain kita berlayar hanya untuk mencapai satu pulau saja. Hehe. Jadi kalau ada yang lebih ramah di kantong dan tidak mengganggu waktu kebersamaan kita dengan buah hati, ngapain kita memikirkan hal lain lagi.

Jadi, menurut Mommy Eliz, tahapan skincare wajibnya itu ada tiga, antara lain:
1. Cleansing
2. Toning, dan
3. Moisturizing
Sementara untuk peeling dan maskernya bukanlah hal yang disarankan wajib untuk dilakukan setiap harinya. Namun dia sendiri mengaku melakukan masker setiap hari karena maskernya diracik dari bahan-bahan alami.

Nah, untuk cleansingnya sendiri menurut saya bisa tergantung kulit setiap orang sih. Pasti kita dari zaman awal remaja sudah menemukan sabun pembersih muka yang cocok buat kita. Tinggal kemudian tahapan skincare selanjutnya adalah untuk menjaga dan memberikan nutrisi pada kulit kita.

Berbincang tentang nutrisi kult ini, sebenarnya asupan makanan yang kita konsumsi juga berpengaruh pada kulit. Jadi selain merawat kulit dari luar, usahakan kita juga bisa memberikan nutrisi kulit dari dalam, melalui minum air putih yang cukup minimal delapan gelas sehari, makan buah-buahan dan sayuran serta kurangi makanan berlemak dan goreng-gorengan. Dulu sewaktu SMA saya sempat memantangi diri makan daging, ayam, telur dan kacang-kacangan selama beberapa bulan. Tapi ternyata hambar ya. 

Lalu toning. Kenapa ya kita perlu toning. Menurut Mbak Eliz, kulit kita perlu kembali ke tingkat keasaman yang normal. Dan mengaplikasikan toner pada kulit dapat membantu hal tersebut. Toner alami yang dibuat adalah toner dari cuka apel dengan perbandingan antara air dan cuka apelnya 3 : 1. Jadi untuk satu bagian cuka apel, misal 20 ml dicampur dengan air sebanyak 60 ml. Toner cuka apel ini juga bisa membantu mengurangi produksi minyak berlebihan dan mengurangi jerawat yang sedang meradang lho. Saya tahu resepnya dari Mommy Eliz dan Mbak Yessika, teman kantor saya, jadi kalau lagi ada jerawat yang sedang meradang coba aja dikompes dengan toner cuka apel semalaman insya Allah besoknya bisa jadi lebih mendingan.

Kemudian moisturizing. Saya pikir moisturizer itu hanya digunakan untuk kulit kering saja. Oleh sebab itu, saya tidak pernah memakainya dari dulu hingga kemudian saya membaca daily skincare-nya Mommy Eliz itu. Ternyata kulit berminyak pun membutuhkan moisturizer. Jadi prinsipnya begini, jika kulit kita cenderung berminyak lalu kita cuci kemudian kita tidak mengaplikasikan moisturizer kepadanya, kulit kita dengan alarm alamiahnya akan memproduksi minyak lebih banyak untuk melembabkannya. 

 Peeling alami dari madu dan bubuk kayu manis

Nah, kemudian peeling. Saya ikut mengaplikasikan peeling dengan campuran madu satu sendok dan bubuk kayu manis sebanyak satu sendok. Bagi yang bingung di mana harus membeli bubuk kayu manis, silahkan ke supermarket dan mencarinya pada bahan-bahan kue. Ada sebuah bumbuh yang digunakan untuk memberikan aroma pada berbagai kue, terutama kue lapis, namanya bumbu spekoek. Saya menggunakan itu saja. Biasanya saya oleskan pada wajah lalu pijat lembut sebentar setelah cuci muka. Efeknya agak perih dan terasa sedikit membakar terutama jika pada wajah saya sedang ada jerawatnya. Makanya tidak disarankan untuk dilakukan setiap hari. Adapun kegunaannya untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang ada pada wajah. Setelah kira-kira lima belas menit, angkat peeling kita dengan menggunakan waslap atau handuk basah yang telah direndam dengan air hangat. Kenapa dengan air hangat, tujuannya agar pori-pori kulit terbuka dan bisa siap menerima nutrisi yang selanjutnya.

Nutrisi selanjutnya adalah masker. Kita bisa membuat beragam masker sendiri, mulai dari masker alpukat, masker kunyit bubuk dengan madu untuk kulit berjerawat, masker parutan jagung untuk menghilangkan bekas jerawat dan masker putih telur dan madu untuk mengencangkan kulit. Saya sih lebih sering menggunakan masker putih telur dan madu karena bahan-bahannya ada di rumah. Dan melalui Mommy Eliz juga saya juga tahu bahwa masker rumahan yang kita buat itu sebenarnya bisa untuk berkali-kali pemakaian lho sepanjang kita simpan dalam wadah tertutup di kulkas. Saya kira selama ini masker itu cuma untuk sekali pakai makanya saya agak kurang rajin untuk maskeran selama ini.

Namun ternyata tidak. Kita bisa meracik masker kemudian menyimpannya di kulkas. Jika masker kita menggunakan yoghurt plain misalnya, kita sesuaikan tanggal kadaluarsanya dengan tanggal kadaluarsa yoghurt itu, menurut Mommy Eliz. Tapi jika kita menggunakan madu dan putih telur, kita bisa mencium aromanya terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada wajah. Dan selama ini untuk dua sendok makan putih telur dan madu, saya bisa menghabiskannya dalam waktu selama dua pekan. Dan masih awet tidak menimbulkan aroma-aroma yang aneh.

Masker madu dan putih telur
Nah, setelah maskeran. Tunggu sekitar sepuluh hingga dua puluh menit sampai ia kering. Setelah ia kering, kita bisa mengangkatnya dengan waslap atau handuk yang telah dibasahi oleh air hangat lagi. Kemudian semuanya itu kita tutup dengan toner dari cuka apel. Lalu setelahnya menggunakan moisturizer.
Demikian sharing tentang skincare yang ramah di kantongnya. Ramah bukan?
Selain itu, ada teman saya juga menyarankan beragam cara untuk merawat kulit antara lain:

1. Neyla menyarankan untuk mencuci muka dengan air bekas cucian beras, jadi biasanya pada pagi hari ketika akan mencuci piring saya akan mencuci muka dengan air cucian beras ini. Kemudian saya diamkan selama mencuci piring lalu setelahnya saya akan cuci muka dengan sabun pembersih muka. Lalu lanjut maskeran kalau waktunya masih memungkinkan tapi jika tidak saya langsung menggunakan toner dan moisturizer saja.

2. Icha menyarankan untuk menjaga kebersihan segala sesuatu yang bersentuhan dengan wajah kita. Misalnya, mencuci mukena, sajadah, sarung bantal dan sprei secara teratur agar mereka juga ikutan bersih. Dan hal ini insya Allah akan saya lakukan karena selama ini belum saya terapkan. Teraturnya itu lho yang belum, hehe.

3. Usahakan menyentuh wajah dengan tangan yang bersih, menurut Mbak Dewi. Telapak tangan kita mungkin terlihat bersih tapi belum tentu bersih. Karena itu, jika ingin menyentuh wajah, sebaiknya kita gunakan punggung tangan saja. 

Semoga ikhtiar kita untuk menjaga kesehatan termasuk kesehatan kulit kita bisa dimudahkan dan diberkahi oleh Allah.

Semoga bermanfaat ya, 
Salam,
Desy Jayanti


Komentar

  1. waahh,, nice info mb.. harus segera di coba :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok mbak. semoga bermanfaat ya. terima kasih sudah mampir (:

      Hapus
  2. Wuih banyak yang aku belom tau ternyata. Makasih sharingnya mbak.. ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingatlah Hari ini #1