Langsung ke konten utama

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

Agar Anak Mau Sikat Gigi

Aisyah suatu hari di depan Masjid Al-Ikhlas Ketapang, Syawal 1438 H

Menjelang usia anak saya setahun, belum ada tanda akan munculnya sebatang gigi susu pada dirinya. Gusinya memang terasa sudah agak mengeras, namun giginya belum juga menampakkan diri. Jujur saya galau. Saya mencoba mengingat lagi kenapa konsumsi kalsium saya sewaktu hamil sedikit. Saya bahkan tidak meminum tablet calc yang diresepkan oleh bidan saya. Tapi semua telah terlambat. Saya tidak mungkin mengulangi masa mengandung Aisyah lagi. Jadi hal yang bisa saya lakukan adalah berdoa. Semoga Aisyah bisa segera tumbuh gigi dan jalan. Doa itu saya titipkan pula pada ibu dan bapak yang berangkat ke tanah suci sepekan sebelum Aisyah genap setahun masehi.

Jadi selama Aisyah belum tumbuh gigi itu juga saya belum melakukan tindakan apapun untuk membersihkan giginya. Teman saya yang bidan, Eno, menyarankan agar saya membersihkan gusi Aisyah dengan kasa yang dicelupkan ke air selepas saya menyusuinya. Tapi Aisyah sewaktu itu termasuk tipe anak yang tidak suka kita periksa mulutnya. Ketika tangan kita masuk ke dalam mulutnya, ia akan rapat-rapat menutupnya.

Alhamdulillah, ketika ia berusia 13 bulan, sudah ada gigi seri atas tumbuh, ukurannya lumayan besar dan sekali tumbuh langsung dua. Alhamdulillah. Saya senang sekali, saya pun mulai mencari-cari referensi untuk merawat giginya.

Akhirnya, saya belikan Aisyah sikat lembut yang bisa dimasukan jari kita ke dalamnya. Sikat gigi pun dilakukan saat malam hari sebelum tidur saja. Masih perkenalanlah tentang menyikat gigi. Dan sikat gigi juga dilakukan tanpa pasta gigi sebab Aisyah belum bisa berkumur-kumur.

Lalu ketika giginya mulai banyak, kalau tidak salah ada empat atau lima batang, saya mengenalkannya pada sikat gigi yang sesungguhnya yang ada tangkainya dan dia bisa memeganginya sendiri. Aisyah pun sikat gigi dengan pasta gigi anak-anak yang ada tulisan aman ditelan tapi mengandung flouride untuk mencegah terjadinya karies pada gigi dalam jumlah yang sangat sedikit. Sebetulnya saya kurang paham ya dengan fluoride ini, ada yang bilang di beberapa negara Eropa telah melarang penggunaan fluoride pada pasta gigi yang kemudian membuat saya memilih bersiwak dengan siwak basah selama kurang lebih enam bulan sewaktu masih kuliah. Namun karena pasta gigi yang beredar di pasar ada izinnya, saya rasa masih aman (cmiiw ya...). Terlebih karena ada fungsinya untuk mencegah terjadinya karies pada gigi.

Saya pun bersikat gigi bersama dengan Aisyah. Hal ini saya lakukan karena dulu sewaktu masih tinggal di Abut Bekake kami sering melakukannya bersama adik saya, Eki, dan bapak saya. Kami bilang kami lomba menyikat gigi. Hal yang sama pun saya terapkan pada Aisyah. Dia saya biarkan menyikat giginya sendiri karena saya takut dia trauma atau kesakitan bila disikatkan oleh orang lain.

Jika dia sedang asyik bermain sementara waktu tidurnya telah tiba, saya sering mengajaknya sikat gigi sambil bernyanyi.

"Sebelum kita tidur, sikat gigilah dulu. 
Menjaga kesehatan, hei, jangan lupakan itu. 
Sikat gigi yang rajin, dua kali sehari, biar gigimu sehat kuat. 
Jangan janganlah lupa."
(Nadanya seperti nada lagu anak TK yang Sebelum kita makan, baca doalah dulu)

Saya mencontohkan padanya bagaimana cara menyikat gigi. Saya sebutkan seperti lagu Upin-Ipin kadang-kadang (lagunya yang bulat-bulat-bulat..) atau hanya sebatas kalimat berirama gosok di depan, gosok di belakang, samping kanan, samping kiri saja. Setelah selesai saya mengajaknya berkumur dan turut mencontohkan cara berkumur. Tapi hingga saat ini Aisyah masih dalam tahap belajar mahir berkumur. Semoga Allah bisa memperkenankanmu bisa berkumur ya, Nak.

Kemudian jika dia tidur dan sebelumnya dia mau minum susu dulu, saya akan membilas giginya dengan tangan yang telah saya basahi air minum. Sebetulnya menyuruhnya minum lebih baik karena terbilas dengan sempurna bukan hanya bagian depannya saja. Tapi dulu Aisyah seringnya sudah terlelap dulu. Alhamdulillah, sekarang dia mulai sering sebelum tidur minum susu lalu minum air putih lagi buat membilas susunya.

Sementara di pagi hari saat Aisyah mandi pagi, saya kadang memberinya sikat gigi yang telah diberi sedikit pasta gigi dan memintanya untuk sikat gigi. Karena lagu bangun tidurnya ada sajak yang menyatakan untuk sikat gigi.

Bangun tidur,
Baca doa,
Sikat gigi dan mandi,
Dan juga sarapan pagi
(Diambil dari lagu Upin Ipin lagi kayaknya)

Atau lagu bangun tidur yang lazim dari saya masih kecil..

Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong Ibu
Membersihkan tempat tidurku
Aku anak baik, aku anak yang shalihah, aku sayang mamakku juga sayang ayahku.

Tapi kadangkala karena terburu oleh waktu, saya kembali hanya membilas giginya dengan jari tangan saja sembari digosok-gosok sedikit untuk mengurangi bekas susunya saat ia minum ketika baru bangun tidur. Jadi ritual wajib sikat gigi buat saya dan Aisyah adalah pada malam hari. Untuk pagi harinya masih belum bisa konsisten karena mamaknya Aisyah masih sering terburu-buru pada pagi hari.

Mengajari Aisyah menyikat gigi ini membuat saya merenung untuk selalu berterima kasih pada orang tua dan bersyukur karena ternyata banyak sekali ya hal-hal yang telah diajarkan oleh orang tua kita kepada kita sejak masih kecil. Menyikat gigi adalah salah satunya. Mungkin ini remeh dan sepela buat kita orang dewasa. Tapi ini sungguh hal yang besar bagi seorang anak. Dan sudah selayaknyalah kita apresiasi dia karena telah mau menyikat giginya. Kita tahu kan kesehatan gigi anak itu akan berpengaruh pada kegiatan belajarnya kelak. Jadi menjaga dan menumbuhkan kecintaan anak untuk merawat giginya perlu kita upayakan.

Jadi, jika anak kita adalah anak yang sudah mau diajak sikat gigi, maka bersyukurlah. Alhamdulillah. Dan berdoalah semoga Allah senantiasa menjaganya dalam kebaikan. Namun jika ia belum mau sikat gigi, berdoa juga semoga Allah mudahkan proses mengajarinya menyikat gigi. Cobalah ciptakan suasana menyikat gigi yang menyenangkan baginya misal dia sikat gigi bersama bonekanya, lomba menyikat gigi antaranggota keluarga, menyikat gigi sambil bernyanyi dan hal-hal lainnya.

Baca juga Cerita Toilet Training Kak Aisyah ya...

Sekian ya, semoga bermanfaat.

Salam,

Desy Jayanti

Komentar

  1. Dulu anak saya juga susah gosok gigi, tapi suka saya ceritain ttg manfaat gosok gigi dan liat2 animasi ttg gosok gigi jdnya senneg deh skrng gosok gigi :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingatlah Hari ini #1