Langsung ke konten utama

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

#5 Topologi Rumah Tangga (bagian 3-terakhir)

 

Nah, ini bagian terakhir dari topologi rumah tangga. Sebelumnya bisa dibaca di sini ya (Topologi Rumah Tangga Bagian 2)

Notulensi kajian munakakhat #5
14 Desember 2012
  

5) Rumah Tangga Sosial

Rumah tangga sosial adalah rumah tangga yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab pada lingkungan dan masyarakat.
Adapun sebab-sebab sebuah rumah tangga menjadi rumah tangga sosial dalam kehidupan bermasyarakat antara lain sebagai berikut :
  1. Hidup bermasyarakat itu ibarat berada dalam sebuah kapal dengan dua tingkat. Orang-orang yang menghuni kapal bagian bawah membutuhkan air untuk minum. Bila penghuni kapal bagian atas tidak peduli dengan penghuni kapal yang membutuhkan air di kapal bagian bawah, maka mereka akan melubangi kapal untuk mendapatkan air. Bila mereka sudah melubangi kapal tersebut, maka kapal itu akan tenggelam ke dalam air. Ketika kita berada di dalam masyarakat, maka rumah tangga kita harus peduli kepada masyarakat itu.
  2. Masyarakat mempunyai masalah yang harus dipikul oleh semuanya. Semua orang mesti berperan dalam menyelesaikan masalah itu, masalah itu tidak akan selesai jika yang berusahan untuk menyelesaikannya hanya satu orang saja.
  3. Sebagai seorang muslim, kita memiliki suatu identitas, yaitu beramar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran).
  4. Untuk melindungi diri dan keluarga kita dari kerusakan lingkungan.
Sifat-sifat rumah tangga sosial antara lain :
  1. Memiliki kepedulian, kepedulian ini mesti dimiliki oleh semua anggota rumah tangga walaupun yang mengerjakannya tidak harus semuanya. Contoh, dalam suatu waktu ada kegiatan gotong-royong untuk membersihkan selokan di lingkungan kompleks perumahan. Semua warga diundang untuk ikut serta. Nah, keluarga yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan pasti akan mengirimkan utusannya untuk membantu warga membersihkan selokan.
  2. Memiliki keringanan hati dan tenaga à mudah untuk memberikan pertolongan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
  3. Memiliki kesiapan untuk bergaul
“Orang yang bergaul dengan manusia dan sabar dengan sikap-sikap menyakitkannya lebih baik daripada orang yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dengan sikap-sikap yang menyakitkannya.” (Hadits)


Rumah tangga yang siap bergaul memiliki ciri:
-          Desain rumah yang siap, yaitu desain rumahnya tetap desain yang menyembunyikan aurat-aurat rumah tersebut. Aurat rumah yang dimaksud adalah sesuatu yang bersifat pribadi yang dimiliki oleh pemilik rumah. Misal, ruang tamu, dapur, ruang keluarga tidak sebaiknya dijadikan dalam satu ruang penuh tanpa sekat.
-          Memiliki etika-etika atau aturan di rumah, misal aturan jika ada tamu datang ke rumah, menginap di rumah dan lain-lainnya. ingat, aurat rumah tangga kita harus tetap terjaga.
-          Kematangan emosional
“Sesungguhnya hati itu ketika cintanya terpecah maka pecahannya akan seperti serpihan-serpihan kaca yang tidak dapat disatukan lagi.” Maka berhati-hatilah dalam berinteraksi. Jangan turuti emosi kita. Sebagaimana Rasulullah SAW melarang kita untuk tidak marah. Jadi, lebih baik menahan emosi.
Langkah-langkah untuk membentuk Rumah Tangga Sosial :
  1.  Pemahaman tentang rumah tangga sosial
  2. Melatih diri untuk mengaplikasikan aktivitas-aktivitas sosial
Contoh, mengajak keluarga kita (suami/istri dan anak-anak) untuk ikut serta membantu jika ada hajatan, kerja bakti, ikut takziyah.
  1. Turut memberikan solusi untuk permasalahan yang ada di masyakarat
  2. Berlatih menjaga rahasia masyarakat, ketika suatu rumah tangga tidak bisa menjaga rahasia maka rumah tangga itu akan menjadi seperti tukang pos. Maksudnya, ketika ada suatu kabar datang yang semestinya menjadi suatu rahasia, ia akan mengantarkan kabar itu ke orang lain di luar rumah tangganya.
  3. Melatih etika berkomunikasi, salah satunya dengan membiasakan diri memanggil panggilan yang tepat dan pantas kepada orang yang lebih tua dan yang lebih muda.
  4. Biasakan untuk mendengar.

6) Rumah Tangga Dakwah
Rumah tangga dakwah adalah suatu rumah tangga yang memiliki kematangan fikroh, sosial dan berusahan untuk mendakwahkan kebaikan kepada masyarakat.
 Kenapa rumah tangga kita harus menjadi rumah tangga dakwah :
  1. Untuk mengoptimalkan produktivitas, melipatgandakan pahala dengan mengajarkan kebaikan.
  2. Untuk kebaikan umat
  3. Untuk memperbaiki masyarakat
  4. Untuk memperbanyakan pembela-pembela dakwah.
Adapun kriteria rumah tangga dakwah, antara lain :
  1. Jelasnya fikroh yang dimiliki rumah tangga itu
  2. Kuatnya fikroh dalam rumah tangga
  3. Mempunyai kepribadian yang kuat
  4. Mempunyai moralitas yang kuat
  5. Bisa menjadi contoh bagi masyarakat
  6. Ada kesiapan untuk melayani masyarakat.

Daftar pertanyaan :
  1. Bolehkah kita menceritakan kabar-kabar yang kita dengar dari tetangga kepada suami kita? (Puji)
  2. Bagaimana cara kita untuk mengajari anak kita peduli dengan tetangga sementara kita saja tidak bergaul dengan tetangga? (Ayik)
  3. Bagaimana bila kita ada di dalam keluarga yang fikrohnya heterogen? Apakah seorang istri itu akan mengikuti fikroh suaminya? (Risi)
  4. Apakah jika kita telah menjadi seorang istri dan melakukan tugas-tugas sebagai seorang istri, kita tidak wajib lagi untuk melakukan kerja dakwah? (Kiki)
  5. Apakah yang harus kita lakukan saat lingkungan sekitar kita rusak sementara anak kita dijaga oleh baby sitter? Haruskah kita melarangnya untuk bergaul dengan anak-anak sebayanya dari lingkungan sekitar? (Dian)

Jawaban untuk Dian :
Bagaimana dengan anak-anak saat ibu bekerja?
Tugas istri yang utama adalah :
  1. Mendidik anak
  2. Melayani suami secara biologis.
Kita harus tahu beberapa hal terkait dengan keputusan kita menjadi seorang istri sekaligus wanita yang bekerja :
  1. Efek dari kita bekerja terhadap anak-anak kita, bagaimana cara mengantisipasinya
  2. Perlu khadimat sebab saat bekerja kita berangkat dari rumah berapa dan pulang kembali jam berapa.
  3. Yang harus dibeli saat menikah, misal peralatan rumah tangga seperti mesin cuci.
Yang perlu diingat terkait pekerjaan adalah :
  1. Kerja yang kita lakukan ini bukan untuk membantuk ekonomi suami, sebab harta yang kita peroleh dari bekerja semuanya murni hak istri.
  2. Anak-anak harus tetap menjadi prioritas, sebab keberadaan kedua orang tuanya didekatnya akan memberikan ketenangan kepada anak-anak. Kuantitas dan kualitas bersama anak-anak mutlak diperlukan.
Semoga bermanfaat,
Salam,

Desy Jayanti

Komentar

  1. Bagus banget rangkuman materinya, makasih sharingnya ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mbak... terima kasih sudah berkenan berkunjung ya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingatlah Hari ini #1

Skincare Rumahan yang Ramah di Kantong, Why Not?