Langsung ke konten utama

Resume Kajian Ustadz Salim A Fillah

  USTADZ SALIM A FILLAH MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA RESUME KAJIAN AKBAR MASJID AL IRSYAD SURABAYA Ada 7 gelombang masuknya Islam ke nusantara: Surat dari Sri Indrawarman (Raja Sriwijaya yang hidup semasa dengan Muáwiyah bin Abu Sufyah hingga Umar Bin Abdul Aziz) kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz agar beliau mengirimkan guru agama ke Sriwijaya. Suratnya masih ada di museum London. Berikut isi suratnya : "Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepa

Memenuhi Kebutuhan Tersier, Perlukah?

Pagi ini saya teringat percakapan dengan Ninis (NNK),  yang masuk dalam lima besar mahasiswa dengan perolehan IPK tertinggi seangkatan saya. Alhamdulillah. Semoga ilmunya berkah ya, Jeng. Dan mohon doanya semoga saya bisa jadi adik kelasmu tahun ini.
Saat itu, kami sedang menonton acara televisi bersama. Jeng NNK cerita ke saya bahwa kemarin dia ketemu dengan kakak tingkatnya yang sudah lulus dari kampus kami dan telah bekerja. Sejujurnya, saya sudah lupa siapa nama kakak tingkat yang dia ceritakan itu. Sebab kejadian ini sudah berlalu delapan tahun lamanya. Saya hanya ingat suasana pembicaraan kami waktu itu hingga suatu kalimat yang sayang sama sekali tidak menyangka diutarakan olehnya saat itu.

"Sebenarnya aku takut, Des."
"Takut kenapa?"
"Takut gaya hidupku jadi berubah. Suka hura-hura. Belanja barang-barang yang sebenarnya gak perlu."
"Iya ya, Nis. Semoga nanti kita gak jadi kayak gitu."

Saya tahu standar hidup seseorang dengan orang yang lain itu berbeda. Setiap orang punya standar hidupnya masing-masing. Murah, mahal, mewah. Jadi, sudahlah gak perlu mikirin standar hidup orang lain. Oke, bila seperti itu, maka sebaiknya kita cukupkan bahasan ini sampai di sini saja. Anda tak perlu membaca tulisan saya ini hingga tuntas.

Begini, dahulu ketika saya masih menjadi mahasiswa makan dan minum di AW itu adalah suatu bentuk kehedonan yang nyata. Beberapa orang pun beranggapan bahwa jalan-jalan ke mall dan pergi ke bioskop itu adalah suatu bentuk kehedonan. Tapi, menurut saya, standar hedon atau tidaknya itu kembali lagi pada masing-masing pribadi. Kalau memang dia tidak punya nafsu makan selain makan makanan yang dijajakan oleh warung-warung franchise seperti AW, maka tak apa kan daripada dia tidak makan sama sekali. Atau bila ia masih bisa mengusahakan untuk memenuhi asupan nutrisinya dengan makanan warteg saja dan hanya sesekali pergi ke AW, tak apa kan, toh cuma sesekali bukan setiap hari.

Menurut saya, ada dua alasan yang paling mendorong seseorang untuk melakukan pengeluaran yang sifatnya tersier. Pertama, karena semua kebutuhan primer dan sekuendernya telah terpenuhi jadi tak perlu bimbang hati untuk mengeluarkan uang bagi kepuasaan diri. Kedua, pengaruh lingkungan sekitar yang membuatnya terdorong untuk melakukan hal yang sama. Jadi, penting bagi kita untuk menetapkan kebutuhan dan keinginan yang harus kita miliki agar tak terjebak dalam pengeluaran untuk kebutuhan tersier semata.

Ketika kita masih sendiri, tentunya kebutuhan itu hanyalah kebutuhan kita sendiri. Yah, mungkin adalah yang kita berikan pada orang tua kita. Tapi apakah kita akan berterus terang membeberkan semua pendapatan kita pada kedua orang tua kita? Berbeda jika kita telah menikah. Kebutuhan akan terus bertambah. Tak hanya kebutuhan Anda sendiri tapi juga kebutuhan pasangan dan anak Anda. Dan keinginan untuk memiliki rumah, kendaraan pribadi, investasi masa depan dan segala hal yang Anda rasa bisa menunjang kebutuhan keluarga Anda menjadi suatu hal yang harus dipenuhi. Sehingga keinginan akan barang-barang yang sifatnya tersier itu menjadi tersisihkan dengan sendirinya.

Seorang senior dulu berpesan pada saya untuk segera membeli rumah. Namun saat itu saya masih menimbang-nimbang apakah benar saya butuh sebuah rumah karena saya belum tahu di mana homebase yang tepat untuk kami. Kami masih menunggu takdir untuk melabuhkan perahu di sebuah tempat yang bisa kami bangun rumah di atasnya. Sebab menurut saya, ketika kita sudah memiliki sebuah rumah, maka amat sangat disayangkan bila kita tak bisa tinggal di dalamnya lalu rumah itu lapuk dimakan usia. Mungkin sebagian orang bisa beranggapan bahwa rumah itu bisa kita kontrakan, tapi jika kita sudah menyewakannya kepada orang lain dan sewaktu-waktu kita memerlukannya, bagaimana? Belum lagi dengan kekhawatiran orang yang menyewa rumah itu tidak bisa menjaga rumah kita dengan baik. Jadilah keinginan untuk membeli rumah masih belum bisa diwujudkan untuk saat ini. Semoga bisa terwujud nanti ya.

Senior saya yang lain pernah menyampaikan kalimat singkat kepada saya, "Orang itu ya, punya atau gak punya duit tetap aja pusingnya." Ketika punya uang, kita bingung uang itu mau diapakan. Apakah mau disimpan aja tapi kita tahu bahwa setiap tahunnya uang itu akan tergerus oleh inflasi. Atau mau diinvestasikan? Mungkin bisa baca postingan saya dulu tentang investasi emas. 

Menurut Mbak Kiki dalam rubrik perencanaan keuangan di Majalah Ummi, ketika ada pertanyaan dari seorang gadis yang dihadapkan dengan pilihan membeli aset berupa rumah atau kendaraan, sebaiknya beli rumah aja kata Mbak Kiki. Sebab rumah ini bisa menjadi investasi masa depan kita juga. Berbeda dengan kendaraan, seorang yang masih lajang rasa-rasanya belum terlalu perlu akan sebuah mobil. Nantinya mobil ini juga akan mendatangkan penyusutan dan biaya-biaya lainnya seperti biaya servis. Banyak banget sih ilmu yang saya dapat dengan menyimak rubrik asuhan Mbak Kiki ini. Tapi sekarang saya belum lagi menyimaknya sebab majalah Ummi udah berhenti terbit. Hiks.... Tapi Mbak Kiki punya channel youtube di Kaukabus Syarqiyah, CFP
www.youtube.com/kikauTalk

Oke, semoga ada manfaatnya ya. Mohon maaf jika ada salah-salah kata. Semua ini hanya perndapat pribadi saya saja. Saya menghormati jika teman-teman berbeda pendapat dengan saya. Sebab seperti kata kita, yang paling tahu kebutuhan diri kita itu, ya kita sendiri.

Salam,

Desy Jayanti


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingatlah Hari ini #1